Minggu, 21 Oktober 2012

TUGAS METODE RISET LATAR BELAKANG MASALAH


HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN KINERJA PADA KARYAWAN SWASTA

LATAR BELAKANG MASALAH

Manusia dalam suatu organisasi atau perusahaan mempunyai kedudukan yang sangat strategis karena manusia bisa mengetahui input-input yang perlu diambil dari lingkungan, cara mnendapatkan dan menangkap input-input tersebut menggunakan teknologi, mampu mengolah atau mentransformasikan input-input tersebut menjadi output-output yang memenuhi publik. Manusia menjadi penggerak dan penentu jalannya organisasi, maka perhatian dari pimpinan sangat diperlukan. Betapa pentingnya perencanaan dan pengawasan dari pimpinan sangat diperlukan tanpa didukung oleh semangat kerja dari karyawan, maka tujuan dari organisasi sulit dicapai pada tingkat yang optimal.
            Untuk itu pimpinan hendaknya berusaha agar karyawan mempunyai motivasi tinggi untuk melaksanakan tugas dan pekerjaanya. Motivasi merupakan keadaan dalam priba­di seseorang yang mendorong keinginan indi­vidu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan Handoko (dalam Sudarsono, 2008).  Motivasi pada suatu organisasi atau perusahaan bertujuan untuk mendorong semangat kerja para karyawan agar mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan ketrampilan demi terwujudnya suatu organisasi. Kinerja adalah hasil usaha seseorang yang dicapai dengan kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu.
           kinerja karyawan menurut Gomes (dalam Sudarsono, 2008) senantiasa berkaitan erat dengan dua faktor yaitu, motivasi seseorang untuk bekerja yang menimbulkan usaha karyawan dan kemampuan karyawan untuk melaksanakan pekerjaan.
            Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Agustina (2010) terhadap karyawan, ditemukan bahwa motivasi dengan kinerja karyawan memiliki hubungan yang signifikan, dimana kinerja karyawan dipengaruhi oleh motivasi.
            Dari uraian diatas maka permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara motivasi dengan kinerja pada karyawan. Dari latar belakang tersebut maka peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “ HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN KINERJA PADA KARYAWAN”.



TUGAS METODE RISET TEMA


TEMA : Kinerja seseorang mempengaruhi motivasi dalam bekerja.

            Di dalam  suatu fenomena kinerja dipengaruhi oleh motivasi. Seperti pada penelitian (Sudarsono, 2008), bahwa kinerja mempengaruhi motivasi seseorang. kinerja merupakan hasil usaha seseorang yang dicapai dengan kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu. Analisa tentang kinerja karyawan menurut Gomes (dalam, sudarsono, 2008) senantiasa berkaitan erat dengan faktor-faktor kinerja salah satunya adalah motivasi seseorang untuk bekerja yang menimbulkan usaha karyawan. Motivasi merupakan keadaan dalam priba­di seseorang yang mendorong keinginan indi­vidu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan Handoko (dalam Sudarsono, 2008).


TUGAS METODE RISET ANALISIS JURNAL 1


PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KARAWANG SELATAN

Pengarang : Iis Yasiro
Tahun : 2010

A.    LATAR BELAKANG
Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia saat ini didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu pengetahuan dan tututan daya saing produksi barang dan jasa yng dihasilkan.perkembangan ini dimulai sejak adanya kerjasamadan pembagiankerja diantaradua orang atau lebih. Pengelolaan Sumber Daya ini sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi melalui manajemen yang merupakan alat untuk mencapai tujuan tersebut. Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Dengan manajemen daya guna dan hasil guna unsur-unsur manajemen akan dapat di tingkatkan.
Dalam pencapaian tujuan perusahaan banyak unsur-unsur yang menjadi hal yang penting dalam pemenuhanya, diantarannya adalah unsur kepemimpinan atau pemimpin. Sumber Daya yang telah tersedia jika tidak dikelola dengan baik maka tidak kan memperoleh tujuan yang telah direncanakan, sehingga peranan pemimpin sangat penting yang dapat mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mencapai suatu tujuan. Dasarnya kepemimpinan merupakan gaya seorang pemimpin mempengaruhi bawahanyaagar mau bekerja samadan bekerja efektif sesuai dengan gaya kepemimpinanyang dimiliki oleh seorang pemimpin yang akan digunakan untuk bisa mengarahkan Sumber Daya Manusia dapat meenggunakan semua kemampuannya dalam mencapai kinerja yang baik.
Selain dari gaya kepemimpinan yang ditunjukan seorang pemimpin untuk memberikan arahan kepada bawahan, hal penting yangharus dipahami oleh seorang pemimpin bahwa menagatur karyawan adalah hal yang sulit dan kompleks, karena mereka mempunyai pikiran. Perasaan, status, keinginan dan latar belakang yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi. Karyawan tidak dapat diatur dan dikuasai sepenuhnya seperti mengatur mesin, modal atau gedung, karyawan merupakan assets yang sangat berharga yang dimiliki oleh perusahaan. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaan begitu canggihnya. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan yang tidak ada manfaatnya bagi perusahaan, jika peran aktif karyawan tidak diikutsertakan. Sehingga untuk bisa memadukan antara kepentingan perusahaan dan kebutuhkan karyawan seorang pemimpin harus mengintergrasikan kedua hal tersebut, salah satunya dengan memberikan motivasi. Dengan  motivasi ini pemimpin dapat mendorong atau mengerakan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan, perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan mampu, cakap, dan terampil, tetapi yang terpenting merka mau bekerja giat dan berkeinginanuntuk mencapai hasil kerjayang maksimal. Kemampuan dan kecakapan karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan jika mereka tidak mau bekerja dengan giat. Kecanggihanperalatan yang didukung Sumber Daya Manusia yang terampildan berkualitas akan dapat memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan sesuai dengan tuntutan perkembangan keadaan. Gaya kepemimpin seseorang pemimpindan motivasi yang diberikan oleh pemimpin  kepada bawahnya sangat berpengaruhtehadap kinerjabawahan dalam hal ini adalah karyawan. Kinerja yang baik dari bawahan dapat diperoleh dengan gaya kepemimpinandan motivasi pemimpin yang baik pula. Kinerja merupakan cara yang diperoleh dari kedua hal tersebut dalam menyelesaikan tugas atau  pekerjaan seseorang dan suatu hal yang penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai suatu perusahaan.

B.     MASALAH DAN TUJUAN
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka perumusan masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana gaya kepemimpinan kantor pelayananpajak pratama karawang selatan?
2.      Bagaiman motivasi kerja karyawan kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan?
3.      Bagaimana kinerjakaryawan kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan
4.      Bagaiman pengaruh gaya kepemimpinanterhadap kinerja karyawan kantor pelayanan pajak pratama karawang?
5.      Bagaiman pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan kantor pelayanan pjak pratama karawang?
6.      Bagaimana hubungan gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan?


TUJUAN
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1.      Untuk mengetahui, menganalisis dan menjelaskan gaya kepemimpinan kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan
2.      Untuk mengetahui, menganalisis dan menjelaskan motivasi kerja karyawan kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan
3.      Untuk mengetahui, menganalisis dan menjelaskan kinerja karyawan kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan.
4.      Untuk mengetahui, menganalisis, dan menjelaskan pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan.
5.      Untuk mngetahui, menganalisis dan menjelaskan pengaruh moticasi terhadap kinerja karyawan kantor pelayanan pajak pratama karawamg selatan.
6.      Untuk mngetahui, menganalisis, dan menjelaskan hubungan gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan kantor pelayanan pjak pratama karawang selatan.

C.   METEDOLOGI
a.       Data
Adanya data primer yaitu data yang diperoleh dari karyawan kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan, terdiri dari hasil wawancara, observasi dan kuisioner. Semua data ini merupakan data mentah kemudiandi proses utuk tujuan penelitian.

b.      Variabel penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengunakan tiga variabel yaitu dua variabel bebas / oksigen (X1 dan X2) dan satu variabel terikat / endogen (Y). Dalam hal ini variabel X1 adalah gaya kepemimpinan dan variabel X2 adalah motivasi kerja merupakan variabel yang mempengaruhi variabel Y yaitu kinerja karyawan.

c.       Model penelitian
Model didalam penelitian ini adalah karyawan pelayanan pajak pratama karawang selatan.


                
D.   HASIL
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
Gaya kepemimpinanyang ada pada kqnotr pelayanan pajak pratama karawang selatan yang cenderung digunakan pemimpin adalah gaya kepemimpinan partisipasi. Motivasi yang cenderung digunakan pada kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan adalah kebutuhan akan aktualisasi diri. Kinerja karyawan kantor p-elayanan pajak pratama karawang selatan adalahkaryawan yang bertanggung jawab dan memiliki kinerja yang baik. Berdasarkan perhitungan analisis jalurmaka memberikan informasi bahwa besarnya pengaruh gaya kepemimpinan (X1) yang secara langsung mempengaruhi kinerja karyawan (Y) adalah 0.3382 = 0,114244 atau 11,42%. Berdasarkan perhutungan analisis jalur maka memberikan informasi bahwa besarnya pengaruh motivasi (X2) yang secara langsung mempengaruhi kinerja karyawan (Y) adalah 0,5092 = 0,259081 atau 25.91%. berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur makamemberikan informasi bahwa besarnya pengaruh gaya kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2). Berpengaruh secara silmutan yanglangsung mempengharuhi kinerja karyawan (Y) adalah 0,338 = 33.8%. sisanya sebesar 66,2% dipengharuhi faktor-faktor lain yang tidak dapat di jelaskan dalam penelitian ini.

E.   KESIMPULAN
Gaya kepemimpinan yang ada pada kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setelah dianalisis mengunakan kuisioner maka diperoleh hasil gaya kepemimpinan otoriter diperoleh hasil rata-rata 357,4 (setuju), gaya kepemimpinan partisipan diperoleh hasil rata-rata 413.4 (setuju), gaya kepemimpinan delegatif dari rekapitulasi diperoleh hasil rata-rata 407,8 (setuju). Maka hasil rata-rata rekapitulasi gaya kepemimpinan terlihat yang paling tinggiadalah gaya kepemimpinan gaya partisipan. Motivasi kerja yang ada pada kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setelah menggunakan kuisioner maka diperoleh hasil: kebutuhan fisiologi diperoleh hasil rata-rata 408,8 (setuju), kebutuhan akan rasa aman diperoleh hasil rata-rata 398,8 (setuju), kebutuhan sosial diperoleh rata-rata 406 (setuju) kebutuhan akan penghargaandiri diperoleh hasil 389,3 (setuju), kebutuhan akan aktualisasi diperoleh hasil rata-rata 412,8 (setuju). Dari hasil rata-rata motivasi kerja terlihat yang paling tinggi. sedangkan kinerja karyawan kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan. Kemampuan teknis diperoleh hasil rata-rata 402 (setuju), kemampuan konseptual diperoleh hasil rata-rata 398,5 (setuju), kesetiaan dari rekapitulasi diperoleh hasil rata-rata 378 (setuju), prestasi keja diperoleh hasil rata-rata 384 (setuju), kejujuran dari rekapitulasi diperoleh hasil rata-rata 389.5 (setuju), kedisiplinan diperoleh hasil rata-rata 389,5 (setuju), kreativitas dari rekapitulasi diperoleh hasil rata-rata 406 (setuju), kepemimpinan dari rekapitulasi diperoleh hasil rata-rata 392,5 (setuju), kerjasama dari rekapitulasi diperoleh hasil rata-rata 405 (setuju),
Kepribadian dari rekapitulasi diperoleh hasil rata-rata 401.7 (setuju). Maka bahwa besarnya pengaruh gaya kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) berpengaruh secara simultan yang langsung mempengaruhi kinerja karyawan (Y) addalah 0, 338 = 33,8%, sisanya 66,2% dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.






TUGAS METODE RISET ANALISIS JURNAL 2


ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi Kasus Dosen Ekonomi pada Perguruan Tinggi Swasta)

Pengarang : Heri Sudarsono     
Tahun : 2008

A.   LATAR BELAKANG
 Unsur manusia memegang peranan yang penting karena manusia menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi, strategi mau­pun langkah kegiatan operasional suatu kegiatan. Manusia juga merupakan mahluk yang mempunyai pikiran, perasaan, kebutuhan dan harapan yang memerlukan perhatian tersen-diri karena akan mempengaruhi prestasi, dedikasi dan loyalitasnya terhadap organisasi (Hasibuan, 1990: 222). Menurut hierarki kebu­tuhan Maslow (Robins, 1996: 1990) manusia mempunyai kebutuhan bertingkat yang men­cakup faal, keamanan, sosial, penghargaan, dan ak-tualisasi diri. Untuk memenuhi aneka ragam kebutuhan tersebut, hal yang dapat dilakukan adalah dengan menjadi anggota organisasi. Tumbuh dan berkembangnya organisasi tergantung pada sumber daya manusia, sehingga manusia merupakan aset yang harus ditingkatkan efisiensi dan produktivitasnya. Untuk mencapai hal itu organisasi harus mampu menciptakan situasi dan kondisi yang mendorong dan memung­kinkan pegawai mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki secara optimal. Salah satu upaya yang ditempuh organisasi un­tuk menciptakan situasi tersebut yakni dengan memberikan kompensasi yang memuaskan karyawan. Menurut Handoko, cara mening­katkan prestasi, motivasi dan kepuasan kerja adalah dengan memberikan kompensasi (1993: 156). Oleh karena itu aspek pembinaan manu­sia dan motivasi kerja merupakan fokus utama perhatian organisasi, motivasi yang tinggi akan berdampak pada kinerja peningkatan produk­tivitas dan efisiensi.
Berdasar tri dharma perguruan tinggi, di samping sebagai pengajar, dosen juga berfungsi sebagai peneliti dan pengabdi. Hal ini menun­jukkan bahwa di samping mengajar, prestasi dosen juga ditentukan oleh frekuensinya dalam menyajikan makalah seminar, penulisan ar­tikel ilmiah dan penyusunan buku. Dosen juga dituntut untuk memililiki kemampuan berfikir logis, kritis, menguasai prinsip penelitian serta mampu melaksanakan dan mengkomunikasi­kan hasil penelitian. Dalam konteks perguruan tinggi, keberadaan dosen menjadi faktor yang sangat penting dalam kelangsungan kegiatan akademik, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Persoalan yang sering mencuat bahwa secara umum kinerja dosen perguruan tinggi swasta (PTS) disinyalir menghasilkan kinerja yang masih dibawah dosen perguruan tinggi negeri (PTN). Oleh karena itu maka kaji­an tentang kinerja dosen PTS, utamanya dosen ekonomi menjadi menarik untuk dilakukan. Selanjutnya gaji merupakan salah satu fak­tor insentif yang sangat penting bagi dosen. Pola penggajian secara proporsional dengan memberikan insentif pada tenaga dosen yang kinerjanya melebihi standart yang ditetapkan oleh organisasi merupakan salah satu metode untuk meningkatkan motivasi berprestasi. Dengan pemberian insentif yang layak akan meningkatkan motivasi kerja dosen, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja organisa­si secara umum.

B.   MASALAH DAN TUJUAN
Berdasarkan latar belakang maka tujuan penelitian ini adalah:
(a) Mendeskripsikan kompensasi financial dan finansial, motivasi intrinsik dan kinerja dosen ekonomi pada PTS;
(b) Mengkaji pengaruh kompensasi finansial terhadap motivasi intrinsic;
(c) Menganalisis pengaruh kompensasi finansial dan motivasi intrinsic terhadap kinerja dosen;
(d) Menge­tahui pengaruh kompensasi non finansial ter­hadap motivasi intrinsic; dan
(e) Mengetahui pengaruh kompensasi non finansial dan moti­vasi intrinsik terhadap kinerja dosen.

C. METEDOLOGI
a. Data
Teknik yang digunakan untuk mendapat­kan data yang dibutuhkan dalam penelitian dilakukan dengan berbagai cara: (1) Kuesioner. Dilakukan dengan memberi daftar pertanyaan pada dosen yang menjadi sampel penelitian, untuk mendapatkan data primer serta memper­oleh informasi tertulis dari responden sebagai obyek penelitian. Tujuan utama dari pemberi­an kuesioner adalah:
(a) memperoleh informa­si yang relevan dengan tujuan penelitian,
(b) memperoleh informasi dengan reliabilitas dan validitas setinggi mungkin (Singarimbun, 1995);
(2) Wawancara. Cara memperoleh data dengan jalan mengadakan tanya jawab lang­sung dengan pihak yang berkepentingan dengan harapan memperoleh informasi yang dibutuhkan. Informasi yang diperoleh mem­perjelas atau mendukung jawaban yang disam­paikan melalui kuesioner; dan
(3) Dokumen­tasi. Penulis memperoleh informasi melalui dokumen dari masing-masing PTS seperti pro­gram dan struktur kompensasi, jumlah dosen, dan sebagainya.

b. Variabel penelitian
variabel dalam penelitian ini me­liputi kompensasi finansial (XI) dan kompen­sasi non finansial (X2), dimana saling berkore­lasi, motivasi intrinsik (X3) serta tingkat kinerja dosen (X4) Selanjutnya akan diuraikan masing-masing variabel tersebut
c. Model penelitian
model dalam penelitian ini adalah dosen

D . HASIL
­Hasil analisa data menunjukkan bahwa hipotesis dinyatakan diterima. Mengacu pada tabel di atas, variabel kompensasi finansial ter­hadap variabel motivasi intrinsik dosen dida­patkan koefisien korelasi sebesar 0,54888 yang berarti terdapat hubungan yang kuat. Hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa hipotesis 2 diterima. Hal ini dibuktikan variabel Kompensasi finansial dan motivasi intrinsik mempunyai pengaruh secara signifi­kan terhadap tingkat kinerja dosen.

E . KESIMPULAN
Hipotesis pertama, kompensasi finansial berpengaruh terhadap motivasi intrinsik dosen tetap fakultas ekonomi pada perguruan tinggi swasta dapat diterima secara statistik. Kompensasi finansial yang terdiri dari gaji, honor dan insentif secara parsial mempunyai pengaruh sebesar 0,30127 atau 30,13 persen terhadap motivasi intrinsik.
Hipotesis kedua, kompensasi finansial dan motivasi intrinsik berpengaruh terhadap ting­kat kinerja dosen dapat dibuktikan secara statistik. Ini menunjukkan bahwa kompensasi finansial yang terdiri dari gaji, insentif, dan honor serta motivasi intrinsik yang terdiri dari pengakuan prestasi, pekerjaan itu sendiri, dan tanggung jawab berpengaruh terhadap tingkat kinerja dosen.
Hipotesis ketiga, kompensasi non finansial berpengaruh terhadap motivasi intrinsic dapat diterima secara statistic, ditunjukkan oleh nilai F hitung 11,87801.
Hipotesis keempat, kompensasi non finan­sial dan variabel intrinsik mempengaruhi ki­nerja dosen tetap fakultas ekonomi pada PTS di Kediri dapat diterima. Kompensasi non fi­nansial dan variabel motivasi intrinsik mem­punyai pengaruh yang signifikan sebesar 55,67 persen terhadap variabel tingkat kinerja dosen tetap fakultas ekonomi pada perguruan tinggi swasta di Kediri, sisanya 44,33 persen dipe-ngaruhi oleh variabel lainnya diluar model.