PROPOSAL (METODE RISET)
Nama : Avega
selviyana
Npm :
11210230
Kelas :
3EA18
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KARAWANG SELATAN
Pengarang : Iis Yasiro
Tahun : 2010
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia saat ini
didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu pengetahuan dan tututan daya
saing produksi barang dan jasa yng dihasilkan.perkembangan ini dimulai sejak
adanya kerjasamadan pembagiankerja diantaradua orang atau lebih. Pengelolaan
Sumber Daya ini sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi melalui
manajemen yang merupakan alat untuk mencapai tujuan tersebut. Manajemen yang
baik akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
Dengan manajemen daya guna dan hasil guna unsur-unsur manajemen akan dapat di
tingkatkan.
Dalam pencapaian tujuan perusahaan banyak unsur-unsur
yang menjadi hal yang penting dalam pemenuhanya, diantarannya adalah unsur
kepemimpinan atau pemimpin. Sumber Daya yang telah tersedia jika tidak dikelola
dengan baik maka tidak kan memperoleh tujuan yang telah direncanakan, sehingga
peranan pemimpin sangat penting yang dapat mempergunakan wewenang dan
kepemimpinannya untuk mencapai suatu tujuan. Dasarnya kepemimpinan merupakan
gaya seorang pemimpin mempengaruhi bawahanyaagar mau bekerja samadan bekerja
efektif sesuai dengan gaya kepemimpinanyang dimiliki oleh seorang pemimpin yang
akan digunakan untuk bisa mengarahkan Sumber Daya Manusia dapat meenggunakan
semua kemampuannya dalam mencapai kinerja yang baik.
Selain dari gaya kepemimpinan yang ditunjukan seorang
pemimpin untuk memberikan arahan kepada bawahan, hal penting yangharus dipahami
oleh seorang pemimpin bahwa menagatur karyawan adalah hal yang sulit dan
kompleks, karena mereka mempunyai pikiran. Perasaan, status, keinginan dan
latar belakang yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi. Karyawan tidak
dapat diatur dan dikuasai sepenuhnya seperti mengatur mesin, modal atau gedung,
karyawan merupakan assets yang sangat berharga yang dimiliki oleh perusahaan.
Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang
dimiliki perusahaan begitu canggihnya. Alat-alat canggih yang dimiliki
perusahaan yang tidak ada manfaatnya bagi perusahaan, jika peran aktif karyawan
tidak diikutsertakan. Sehingga untuk bisa memadukan antara kepentingan
perusahaan dan kebutuhkan karyawan seorang pemimpin harus mengintergrasikan
kedua hal tersebut, salah satunya dengan memberikan motivasi. Dengan motivasi ini pemimpin dapat mendorong atau
mengerakan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil dan
mewujudkan tujuan yang telah ditentukan, perusahaan bukan saja mengharapkan
karyawan mampu, cakap, dan terampil, tetapi yang terpenting merka mau bekerja
giat dan berkeinginanuntuk mencapai hasil kerjayang maksimal. Kemampuan dan
kecakapan karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan jika mereka tidak mau
bekerja dengan giat. Kecanggihanperalatan yang didukung Sumber Daya Manusia
yang terampildan berkualitas akan dapat memberikan manfaat yang besar bagi
perusahaan sesuai dengan tuntutan perkembangan keadaan. Gaya kepemimpin seseorang
pemimpindan motivasi yang diberikan oleh pemimpin kepada bawahnya sangat berpengaruhtehadap
kinerjabawahan dalam hal ini adalah karyawan. Kinerja yang baik dari bawahan
dapat diperoleh dengan gaya kepemimpinandan motivasi pemimpin yang baik pula.
Kinerja merupakan cara yang diperoleh dari kedua hal tersebut dalam
menyelesaikan tugas atau pekerjaan
seseorang dan suatu hal yang penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai
suatu perusahaan.
1.2 MASALAH DAN TUJUAN
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan diatas maka perumusan masalah sebagai
berikut :
1.
Bagaimana
gaya kepemimpinan kantor pelayananpajak pratama karawang selatan?
2.
Bagaiman
motivasi kerja karyawan kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan?
3.
Bagaimana
kinerjakaryawan kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan
4.
Bagaiman
pengaruh gaya kepemimpinanterhadap kinerja karyawan kantor pelayanan pajak
pratama karawang?
5.
Bagaiman
pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan kantor pelayanan pjak pratama
karawang?
6.
Bagaimana
hubungan gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan kantor
pelayanan pajak pratama karawang selatan?
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan
penelitian ini adalah :
1.
Untuk
mengetahui, menganalisis dan menjelaskan gaya kepemimpinan kantor pelayanan
pajak pratama karawang selatan
2.
Untuk
mengetahui, menganalisis dan menjelaskan motivasi kerja karyawan kantor
pelayanan pajak pratama karawang selatan
3.
Untuk
mengetahui, menganalisis dan menjelaskan kinerja karyawan kantor pelayanan
pajak pratama karawang selatan.
4.
Untuk
mengetahui, menganalisis, dan menjelaskan pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
kinerja karyawan kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan.
5.
Untuk
mngetahui, menganalisis dan menjelaskan pengaruh moticasi terhadap kinerja
karyawan kantor pelayanan pajak pratama karawamg selatan.
6.
Untuk
mngetahui, menganalisis, dan menjelaskan hubungan gaya kepemimpinan dan
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan kantor pelayanan pjak pratama karawang
selatan.
1.4 HIPOTESIS
1.
Hipotesis
: Kepemimpinan dan motivasi kerja
berpengaruh terhadap kinerja
Karyawan kantor pelayanan
pajak pratama karawang selatan.
2.
Hipotesis
secara bentuk kalimat
Ha :
gaya kepemimpinan dan motivasi kerja berpengaruh secara simultan
Terhadap kinerja karyawan.
Ho : gaya kepemimpinan dan motivasi kerja tidak
berpengaruh secara simultan Terhadap
kinerja karyawan.
Pengujian secara
silmutan
Ha : PYX1
= PYX1 ≠ 0
Ha: PYX1 =
PYX2 = 0
3.
Pengujian
secara individual
a.
Gaya
kepemimpinan berpengaruh secara segnifikan terhadap kinerja
Ha = PYX1 >
0
Ho = PYX1 = 0
Hipotesis secara bentuk kalimat
Ha : terdapat
pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja
Ho : tidak terdapat pengaruh antara gaya
kepemimpinanterhadap kinerja
b.
Motivasi
pengaruh secara signifikan terhadap kinerja
Ha = PYX2 > 0
Ho = PYX2 = 0
Hipotesis dalam bentuk kalimat
Ha : terdapat pengaruh antara motivasi terhadap kinerja
Ho : tidak terdapat pengaruh antara motivasi terhadap
kinerja
c.
Gaya
kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi
Ha = PYX2 > 0
Ho = PYX2 =
0
Hipotesis dalam kalimat
Ha : terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap
motivasi
Ho : tidak terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap
motivasi
LANDASAN TEORI
1.1 Pengertian Motivasi
Motivasi
berasal dari bahasa latin, mavere yang berarti dorongan atau penggerak.motivasi
mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar merka mau
bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilannyauntuk
mewujudkan tujuan perusahaan. Pada dasranya perusahaan bukan saja mengharapkan
karyawan yang mampu, cakap dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau
bekerja giat dan berkeinginanuntuk mencapai hasil kerja yang optimal. Motivasi
penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap individu karyawan mau
bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktifitas kerja yang tinggi.
menurut Malayu S.P.Hasibuan (2006:219) bahwa motivasi adalah pemberian daya
penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja
sama, bekerja drivtif dan terintegrasi dengan segala dan upayanya untuk
mencapai kepuasan. Haroold Koontz dalam hasibuan (2006:219) menyatakan “motivation refers to the drive and effort to
satisfy want or goal”. Artinya: “ motivasi mengacu pada porongan dan usaha
untuk memuaskan kebutuhan atau suatu tujuan”. Menurut American Encyclopedia
dalam hasibuan (2006:219) bahwa motivasi adalah kecenderungan (suatu sifat yang
merupakan pokok pertentangan ) dalam diri seseorang yang membangkit topangan
dan mengarahkan tibdak-tanduknya. Motivasi meliputi faktor kebutuhan biologis
dan emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia.
Teori motivasi menurut Malayu S.P
Hasibuan (2006:223) teori motivasi dikelompokan atas :
1.
Teori
kepuasan
teori ini mendasarkan pendekatannya atas faktor-faktor
kebutuhan dan kepuasan individu yang menyebabkannya bertindak dan berperilaku
dengan cara tertentu.
Jadi pada dasarnya teori ini mengemukakan bahwa seseorang
akan bertindak untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan kepuasaanya.
Semakin tinggi standar kebutuhan dan kepuasan yang diinginkan maka akan semakin
giat orang itu bekerja.
1.2
Pengertian Kinerja
Istilah
kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance, definisi
Kinerja karyawan
yang dimukakan bambang kusryanto (1991:3) dalam A.A Anwar
Prabu Mangkunegara
(2009:9) adalah : “perbandingan hasil yang dicapai dengan Peran serta tenaga
kerja persatuan waktu (lazimnya perjam). Pengertian kinerja menurut A.A Anwar
Prabu Mangkunegara pengertian kinerja adalah Hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seornag pegawai dalam Melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tangung jawab yang diberikan kepadannya. Menurut Veithzal Rivai (2009:549) mengemukakan bahwa kinerja merupakan
perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang
dihasilkan oleh karyawan sesua dengan perannya dalam perusahaan.
2.3 Penelitian Terdahulu
Hasil studi empiris mengenai pengaruh
terhadap kinerja karyawan adalah penelitian yang dilakukan oleh Purwanto dan
Wahyuddin (2007) tentang Pengaruh Faktor-faktor Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan Pusat Pendidikan Komputer Akuntansi IMKA di Surakarta, dengan hasil:
gaji, kepemimpinan
dan rekan sekerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.Menurut Galih Pramono (2004) dalam penelitiannya yang
berjudul Analisa
Pengaruh Ketidakamanan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja dengan Variabel Moderator
Umur dan Lama Kerja (Studi Kasus Pada Karyawan Bagian Pemasaran PT Batik Danar
Hadi Surakarta) menghasilkan kesimpulan bahwa umur bisa memperlemah pengaruh
ketidakamanan kerja terhadap kepuasan kerja, sedangkan lama kerja
tidak terbukti memoderasi pengaruh ketidakamanan kerja terhadap kepuasan kerja.
METEDOLOGI
3.1 Desain
penelitian
Desain penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Rancangan
penelitian berdasarkan penelitian
Dengan
memfokuskan pada penelitian terapan yang ditunjukan untuk memecahkan
Masalah
praktis, artinya penelitian dilakukan dengan cara menerapkan teori yang akan
dijadikan kerangka pemikiran dengan realitas dilingkungan kerja.
2.
Rancangan
penelitian berdasarkan metode penelitian
Rancangan
penelitian ini berdasarkan metode penelitian yang termasuk pada penelitian
survey yaitu penelitian yang dilakukan pada populasi basar maupun kecil.
3.
Rancngn
penelitian berdasarkan tingkat eksplanasinnya
Pada
penelitian ini rancangan yang akan digunakan berdasarkan tingkat eksplanasinnya
yang menjelaskan hasil penelitian assosiatif, dimana assosiatif adalah
penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
4.
Rancangan
penelitian berdasarkan jenis data
Penelitian
ini adalah penelitian data kualitatif, di mana data kualitatif adalah data yang
berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar yang kemudian diangkakan menjadi data
kuantitatif yang dapat dengan melakukan skala pengukuran.
3.2 Variabel penelitian
Dalam
penelitian ini penulis mengunakan tiga variabel yaitu dua variabel bebas /
oksigen (X1 dan X2) dan satu variabel terikat / endogen (Y). Dalam hal ini
variabel X1 adalah gaya kepemimpinan dan variabel X2 adalah motivasi kerja
merupakan variabel yang mempengaruhi variabel Y yaitu kinerja karyawan.
3.3 Metode pengumpulan data
3.3.1
Populasi
dan smple
Sugiyono (2009:90) menjelaskan bahwa populasi adalah
wilayah generalisasi Yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki Oleh populasi tersebut.
3.4 jenis data
1.
Data
primer yaitu data yang diperoleh dari karyawan kantor pelayanan pajak pratama
karawang selatan, terdiri dari hasil wawancara , observasi dan kuisioner
2.
Data
sekunder yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut menajidi bentuk
–bentuk seperti table, grafik, gambar dan sebagainya sehingga menjadi informasi
bagi pihak lain.
HASIL
.
4.1
HASIL
Hasil
penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
Gaya
kepemimpinanyang ada pada kqnotr pelayanan pajak pratama karawang selatan yang
cenderung digunakan pemimpin adalah gaya kepemimpinan partisipasi. Motivasi
yang cenderung digunakan pada kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan
adalah kebutuhan akan aktualisasi diri. Kinerja karyawan kantor p-elayanan
pajak pratama karawang selatan adalahkaryawan yang bertanggung jawab dan
memiliki kinerja yang baik. Berdasarkan perhitungan analisis jalurmaka
memberikan informasi bahwa besarnya pengaruh gaya kepemimpinan (X1) yang secara
langsung mempengaruhi kinerja karyawan (Y) adalah 0.3382 = 0,114244
atau 11,42%. Berdasarkan perhutungan analisis jalur maka memberikan informasi
bahwa besarnya pengaruh motivasi (X2) yang secara langsung mempengaruhi kinerja
karyawan (Y) adalah 0,5092 = 0,259081 atau 25.91%. berdasarkan hasil
perhitungan analisis jalur makamemberikan informasi bahwa besarnya pengaruh
gaya kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2). Berpengaruh secara silmutan
yanglangsung mempengharuhi kinerja karyawan (Y) adalah 0,338 = 33.8%. sisanya
sebesar 66,2% dipengharuhi faktor-faktor lain yang tidak dapat di jelaskan
dalam penelitian ini
KESIMPULAN
5.1
KESIMPULAN
Gaya
kepemimpinan yang ada pada kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan setelah
dianalisis mengunakan kuisioner maka diperoleh hasil gaya kepemimpinan otoriter
diperoleh hasil rata-rata 357,4 (setuju), gaya kepemimpinan partisipan
diperoleh hasil rata-rata 413.4 (setuju), gaya kepemimpinan delegatif dari
rekapitulasi diperoleh hasil rata-rata 407,8 (setuju). Maka hasil rata-rata
rekapitulasi gaya kepemimpinan terlihat yang paling tinggiadalah gaya
kepemimpinan gaya partisipan. Motivasi kerja yang ada pada kantor pelayanan
pajak pratama karawang selatan setelah menggunakan kuisioner maka diperoleh
hasil: kebutuhan fisiologi diperoleh hasil rata-rata 408,8 (setuju), kebutuhan
akan rasa aman diperoleh hasil rata-rata 398,8 (setuju), kebutuhan sosial
diperoleh rata-rata 406 (setuju) kebutuhan akan penghargaandiri diperoleh hasil
389,3 (setuju), kebutuhan akan aktualisasi diperoleh hasil rata-rata 412,8
(setuju). Dari hasil rata-rata motivasi kerja terlihat yang paling tinggi.
sedangkan kinerja karyawan kantor pelayanan pajak pratama karawang selatan.
Kemampuan teknis diperoleh hasil rata-rata 402 (setuju), kemampuan konseptual
diperoleh hasil rata-rata 398,5 (setuju), kesetiaan dari rekapitulasi diperoleh
hasil rata-rata 378 (setuju), prestasi keja diperoleh hasil rata-rata 384
(setuju), kejujuran dari rekapitulasi diperoleh hasil rata-rata 389.5 (setuju),
kedisiplinan diperoleh hasil rata-rata 389,5 (setuju), kreativitas dari
rekapitulasi diperoleh hasil rata-rata 406 (setuju), kepemimpinan dari
rekapitulasi diperoleh hasil rata-rata 392,5 (setuju), kerjasama dari
rekapitulasi diperoleh hasil rata-rata 405 (setuju),Kepribadian dari
rekapitulasi diperoleh hasil rata-rata 401.7 (setuju). Maka bahwa besarnya
pengaruh gaya kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) berpengaruh secara simultan
yang langsung mempengaruhi kinerja karyawan (Y) addalah 0, 338 = 33,8%, sisanya
66,2% dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak dapat dijelaskan dalam
penelitian ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar