PENGERTIAN DAN CONTOH DARI COSTUMER INNOVATIVENESS, COSTUMER COMPULSIVE CONSUMPTION CONSUMER, DAN COSTUMER ETHNOCENTRIM
1. COSTUMER INNOVATIVENESS
Para pemasar seringkali berusaha untuk mempelajari perilaku
dari para consumer innovators, yaitu mereka yang selalu menjadi yang pertama
untuk mencoba hal-hal baru baik barang, jaa maupun kegiatan-kegiatan baru. Tanggapan
dari para innovator ini seringkali merupakan gambaran mengenai akan sukses atau
tidaknya suatu produk dipasaran.
- CONTOH KASUS
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif
dan studi kasus, pada industri pengolahan rotan PT. Fairco Agung Kencana pada
bulan Januari sampai dengan Maret 2004. Data yang digunakan meliputi data
primer dan data sekunder. Teknik pengambilan contoh (responden) dilakukan
secara sengaja (purposive). Data hasil penilaian responden terhadap indikator komponen
teknologi dan indikator kemampuan teknologi diolah dengan analisis Gap, dengan
melihat perbedaan nilai pengamatan dan nilai yang diharapkan perusahaan dari
kedua indikator tersebut. Sedangkan dalam menentukan alternatif strategi yang
dilakukan di hitung dengan menggunakan PHA
( Proses Hirarki
Analitik).
Berdasarkan hasil penelitian, tingkat kecanggihan perangkat
komponen teknologi sudah sesuai dengan yang diharapkan perusahaan, Pada
pengkajian komponen technoware, yang harus diperhatikan adalah pada tahapan QC
amplas, sedangkan pada komponen Humanware yang lebih diperhatikan adalah
manajer dan maintenance karena pada pada level tersebut bertugas sebagai
penunjuk pelaksana di lapangan. Pada komponen Inforware yang lebih diperhatikan
adalah tingkat pembelian dan peningkatan informasi, sedangkan komponen Orgaware
gap terbesar terdapat pada divisi litbang dan pada struktur organisasinya.
Sedangkan kemampuan teknologi, yang harus diperhatikan pada kemampuan Operatif,
Akuisitif, dan Inovatif, gap yang diperoleh sebesar
2. COSTUMER COMPULSIVE CONSUMPTION CONSUMER
Perilaku Konsumsi yang Kompulsif Konsumsi yang kompulsif
termasuk perilaku yang abnormal yang merupakan contoh ”sisi gelap konsumsi”.
Para konsumen yang kompulsif cenderung kecanduan; dalam beberapa hal mereka
tidak dapat mengendalikan diri, dan tindakan mereka dapat berakibat merusak
diri sendiri dan orang-orang di sekeliling mereka.
- CONTOH KASUS
Contohnya adalah berjudi yang tidak dapat dikendalikan, kecanduan obat bius alkoholisme,
dan berbagai penyimpangan makanan dan minuman. Untuk mengendalikan atau
menghilangkan masalah kompulsif tersebut biasanya diperlukan beberapa tipe
terapi atau perlakuanklinis.
KEPRIBADIAN MERK Kepribadian merk menghubungkan berbagai
sifat atau karakteristik ”mirip-kepribadian” pada berbagai merk di berbagai
macam golongan produk.
Contohnya pada jeansLevi’s 501 adalah dapat diandalkan dan
kuat, sejati dan asli, dan orang Amerikadan orang Barat. Citra merek yang mirip
kepribadian seperti itu mencerminkan visi konsumen mengenai intisari dari
berbagai merek produk konsumen yang kuat.Personifikasi MerkPersonifikasi merek
yaitu berusaha menuangkan kembali persepsi konsumen mengenaisifat-sifat produk
atau jasa ”karakter manusiawi”. Banyak konsumen yang menyatakan perasaan diri
mereka mengenai produk atau merek menurut kepribadian yang mereka kenal.
Mengenali hubungan kepribadian merek konsumen sekarang ini atau menciptakan
hubungan kepribadian untuk produk baru merupakan tugas pemasaran yang penting.
Mr. Coffee, merek alat pembuat kopi yang populer dan menetes secara otomatis
menggambarkan hubungan konsumen-merek. Para konsumen menyebut Mr.Coffee
seolah-olah produk tersebut adalah seseorang. Jadi Mr.Coffee dipandang sebagai
seseorang yang dapat diandalkan, bersahabat, efisien, cerdas, dan hebat. Ada
lima dimensi yang menentukan kepribadian merek yaitu ketulusan, kegairahan,
kemampuan, kecanggihan, dan kekuatan, dan segi-segi kepribadian yang mengalir
dari tiap dimensi seperti ketulusan hati, keberanian, cerdas, dan luwes.
Kerangka inI cenderung menampung berbagai kepribadian merek yang dikejar oleh
berbagai produk konsumen.Kepribadian Produk Dan Gender Kepribadian produk atau
pesona sering melengkapi produk atau merek dengan gender. Pemberian gender
sebagai bagian dari gambaran kepribadian produk sesuai sekalidengan realitas
pasar bahwa produk dan jasa, pada umumnya dipandang oleh konsumen mempunyai
gender. Misalnya kopi dan pasta gigi merupakan produk maskulin, sedangkan sabun
mandi dan shampo dipandang sebagai produk feminin.Kepribadian Dan Warna
Konsumen tidak hanya mengaitkan sifat-sifat kepribadian ke produk dan jasa
tetapi mereka juga cenderung menghubungkan berbagai faktor kepribadian ke
berbagai warna khusus. Contohnya, Coca Cola dihubungkan dengan merah yang
mengandung arti kegembiraan. Kuning dihubungkan dengan sesuatu yang baru, dan
hitam sering mengandung arti kecanggihan. Kombinasi hitam dan putih menunjukkan
bahwa produk dibuatdengan teliti, berteknologi tinggi, dan desainnya canggih.
Nike menggunakan warna hitam, putih, dan sedikit merah untuk berbagai model
sepatu olahraganya yangterpilih yang secara tidak langsung menyatakan ”sepatu
olahraga berkinerja tinggi”. Untuk mengungkapkan pandangan tersebut, para
peneliti menggunakan berbagai macam teknik pengukuran kualitatif,seperti
observasi, kelompok fokus, wawancara yang mendalam, dan teknik proyektif.
3. COSTUMER ETHNOCENTRIM
onsumen dengan etnosentrisme tinggi akan cenderung memiliki
perasaan bersalah apabila mengonsumsi produk dari luar negeri karena berakibat
buruk pada perekonomian bangsanya sendiri. Adapun konsumen dengan etnosentrisme
rendah tidak merasakan hal tersebut. Implikasinya bagi pemasar adalah
penggunaan penekanan pada aspek kebangsaan dalam penggunaan produk dalam negeri
bagi konsumen dengan tingkat etnosentrisme tinggi.
Etnosentrisme konsumen berasal dari konsep psikologis yang
lebih umum dari etnosentrisme. Pada dasarnya, orang etnosentris cenderung
memandang kelompok mereka sebagai superior dari orang lain. Dengan demikian,
mereka memandang kelompok lain dari perspektif mereka sendiri, dan menolak
orang-orang yang berbeda dan menerima orang-orang yang mirip (Netemeyer et al,
1991;. Shimp & Sharma, 1987). Hal ini, pada gilirannya, berasal dari
teori-teori sosiologi sebelumnya di-kelompok dan keluar-kelompok (Shimp &
Sharma, 1987). Etnosentrisme, maka secara konsisten ditemukan, adalah normal
untuk kelompok-ke-keluar kelompok (Jones, 1997, Ryan & Bogart, 1997).
Etnosentrisme konsumen khusus mengacu pada pandangan
etnosentris yang diselenggarakan oleh konsumen di satu negara, dalam kelompok,
terhadap produk dari negara lain, keluar-kelompok (Shimp & Sharma, 1987).
Konsumen mungkin percaya bahwa itu tidak tepat, dan bahkan mungkin tidak
bermoral, untuk membeli produk-produk dari negara lain.
Pembelian produk asing dapat dipandang sebagai tidak layak
karena biaya pekerjaan domestik dan melukai ekonomi. Pembelian produk asing
bahkan dapat dilihat sebagai hanya patriotik (Klein, 2002; Netemeyer et
al, 1991;. Sharma, Shimp, & Shin, 1995; Shimp & Sharma, 1987).
Atribut
Etnosentrisme konsumen individu memberikan pemahaman tentang apa pembelian yang diterima oleh kelompok-, serta perasaan identitas dan milik.Bagi konsumen yang tidak etnosentris, atau polisentris konsumen, produk dievaluasi berdasarkan jasa-jasa mereka eksklusif asal-usul kebangsaan, atau bahkan mungkin dilihat lebih positif karena mereka asing (Shimp & Sharma, 1987; Vida & Dmitrovic, 2001).
Etnosentrisme konsumen individu memberikan pemahaman tentang apa pembelian yang diterima oleh kelompok-, serta perasaan identitas dan milik.Bagi konsumen yang tidak etnosentris, atau polisentris konsumen, produk dievaluasi berdasarkan jasa-jasa mereka eksklusif asal-usul kebangsaan, atau bahkan mungkin dilihat lebih positif karena mereka asing (Shimp & Sharma, 1987; Vida & Dmitrovic, 2001).
Brodowsky (1998) mempelajari etnosentrisme konsumen di antara
pembeli mobil di Amerika Serikat dan menemukan hubungan positif yang kuat
antara etnosentrisme tinggi dan negara-berbasis bias dalam evaluasi
mobil. Konsumen dengan etnosentrisme rendah muncul untuk mengevaluasi
mobil lebih didasarkan pada manfaat dari mobil sebenarnya bukan negara
asalnya.Brodowsky menunjukkan bahwa etnosentrisme konsumen pemahaman sangat
penting dalam memahami negara asal efek.
Anteseden Beberapa etnosentrisme konsumen telah
diidentifikasi oleh berbagai penelitian. Konsumen yang cenderung kurang
etnosentris adalah mereka yang masih muda, mereka yang laki-laki, orang-orang
yang berpendidikan lebih baik, dan mereka dengan tingkat pendapatan yang lebih
tinggi (Balabanis et al, 2001;. Baik & Huddleston, 1995, Sharma et al,
1995)
Balabanis et al. menemukan bahwa faktor-faktor penentu
etnosentrisme konsumen dapat bervariasi dari satu negara ke negara dan budaya
ke budaya. Di Turki, patriotisme ditemukan motif yang paling penting untuk
etnosentrisme konsumen. Ini, itu diteorikan, adalah karena budaya kolektivis
Turki, dengan patriotisme menjadi ekspresi penting dari kesetiaan kepada
kelompok. Di Republik Ceko lebih individualistis, perasaan nasionalisme
berdasarkan rasa superioritas dan dominasi muncul untuk memberikan kontribusi
yang paling penting untuk etnosentrisme konsumen.
- CONTOH KASUS
Mudahnya ketika saya dan Metta sedang makan siang dengan
kecap, di mana orang-orang Indonesia suka kecap, beberapa teman Taiwan
memperhatikan kami, dan beberapa berkata, aneh. Saya diam, dan
kesimpulan yang saya ambil hanya satu, "orang2 Taiwan tidak makan dengan
kecap, atau kecap tidak biasa dimakan dengan nasi." saya tidak sampai hati
bilang orang Taiwan aneh karena kami makan dengan kecap, karena toh apa bedanya
saya dengan mereka pada akhirnya?
Sama dengan kebiasaan mandi pagi hari yang jarang dilakukan
orang Taiwan. Awalnya saya kaget, tapi dengan itu saya belajar kedepannya,
hanya karena saya mandi setiap pagi bukan berarti tidak mandi itu aneh. Karena
seandainya saya bilang hal itu aneh, apalagi namanya kalau bukan meninggikan
diri sendiri dan menganggap semua yang tidak sama adalah lebih rendah?
NAMA :AVEGA SELVIYANA
NPM : 11210230
KELAS : 3EA18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar